Friday, September 19, 2014

Introverts just more complex than you

Are you an introvert?

Menjadi introvert seringkali dianggap aneh. Punya dunia sendiri. Ya. Mereka suka berimajinasi, lalu melakukan hal-hal yang diinginkan tidak harus ditemani siapapun. Menghabiskan waktu di sebuah tempat atau ruangan yang ia sukai menjadi hal yang menarik, karena mereka bisa mengerjakan banyak hal yang mereka gemari. Tanpa intervensi siapapun. Bebas menentukan keputusan dan begitu memahami hal yang menjadi prioritas serta kapasitas dirinya. Kalau sedang emosi, seringkali introvert memilih diam atau menyendiri, menjauh untuk membentuk zona nyamannya. Namun tanpa diduga juga mampu kembali ke kondisi semula dalam kurun waktu tertentu. Tak melulu dingin dan pendiam, sebagian dari merekapun hangat, sangat hangat dan mudah berteman. Mudah dekat dengan siapapun karena mampu membuat orang merasa nyaman saat berkomunikasi, rasa empatinya tinggi, pengertian. 

Sisi lainnya, kalau sudah berada pada titik jenuh atau lelah, mereka sungguh sangat menyebalkan. Tidak bisa disentuh dan membuat orang sekitarnya menjadi kurang nyaman. Lalu mungkin beberapa dari mereka menjauh, dan setelah sembuh akan hangat kembali seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Unpredictable. Ketika bagi seorang introvert “menyendiri” adalah bagian spesial dalam episode kehidupan, namun seringkali mereka dianggap menyebalkan oleh teman-temannya. Terkesan defensive. Tidak mau membaur atau bergaul. Sok sibuk sendiri. Dalam keadaan tertentu, sebenarnya introvert mudah ceria. Hanya, titik jenuh atau puncak emosi yang lebih sering dipendam di dalam hati membuatnya menjadi pribadi yang sungguh menyebalkan saat itu, bahkan memungkinkan sekali introvert dijauhi teman-temannya pada kondisi tersebut. Bukan, introvert sesungguhnya tidak seperti itu. Seringkali ketegasan yang meluap menyinggung perasaan orang lain, sehingga tak perlu hal rumit untuk bertahan, maka mereka lebih memilih diam memendam, dan dijauhi saja. It’s better than they must have a fake smile to make someone feels happy! 

Well.. Tak ada yang salah dengan kepribadian seseorang. Jika anda menemukan seorang teman dengan karakter serupa, please don’t judge a book from the cover. Introvert tidak punya niat menyakiti atau menyinggung perasaan orang lain, hanya terkadang mereka terlalu jujur, tak pandai untuk menyembunyikan apa yang mereka tak sukai. Kadangkala, justru ketidaksukaannya akan sesuatu hanya dipendam di hati, menjauh menjadi pilihan utamanya. Nampak menyebalkan, namun sesungguhnya tak ada niat menyakiti siapapun. They are just more complex than you. Introverts are just the kind of people who would prefer to be around one goodmind, rather 100 empty ones.


Tulisan ini tidak sepenuhnya benar, tidak berdasarkan penelitian, subjektif, hanya berdasarkan pengamatan dan analisa pribadi sehingga tidak perlu terlalu dipercaya. Bagi yang membaca perlu memfilter mana yang sekiranya sesuai dan tidak. Saya mengingat perkataan teman saya yang seorang blogger, “Tulisan itu tidak ada yang bagus atau tidak bagus. Setiap orang mempunyai sudut pandang yang berbeda untuk mengartikannya”. Ya, karena pembaca adalah outsiders. Dan penulis memiliki point of view tersendirinya dari apa yang ditulisnya even those are not make a sense.

3 comments:

  1. saya pikir definisi introvert kebanyakan secara psikologis bukan seperti yang mbak rinay tulis deh.. kenapa? karena biasanya orang introvert adalah orang yang memiliki kepribadian yang sangat tertutup dan tidak suka berteman. dia sangat pintar menutupi perasaan hatinya dan cenderung menyembunyikan apa yang dia rasakan. senang, sedih, bahagia, stress, tertekan dia sendiri yang merasakan. maka gak heran ketika uneg uneg atau tekanan dalam dirinya udah amat tinggi mereka bisa melakukan hal hal diluar dugaan ketika 'meledak'. mungkin mbak bisa google ada seorang mahasiswa suatu perguruan tinggi di AS yang pernah melakukan pembantaian dengan senjata api di sekolah sdnya dulu. atau peristiwa pembantaian di bioskop oleh seorang psiko gila yang terobsesi dengan tokoh joker di film batman. beberapa ahli menyatakan bahwa kecenderungan sifat psiko mereka dan apa yang mereka lakukan (pembantaian) karena sifat introvert yang terbentuk pada diri mereka sejak kecil. nah, apakah mbak rinay adalah tipe orang yang benar benar sangat tertutup, antisosial dan lebih suka memendam emosi sendiri plus menghabiskan sebagian besar waktu mbak dengan menyendiri?

    kalau semisal suka melakukan hal hal sendirian, misal lebih suka berada dalam kamar daripada pergi2 kemana gitu, melakukan apa apa yang disukai sendirian,atau benar benar ingin sendiri dan menghabiskan quality time dengan diri sendiri untuk berfikir sesuatu karena sesuatu saya juga punya sifat begitu. tapi saya bukan tipe orang introvert karena saya suka sekali berteman dan share cerita apapun dalam hidup saya kepada orang yang saya percaya dan membuat saya nyaman. bagi saya sifat ingin sendiri itu bukan sifat introvert melainkan sifat yang wajar karena kita sebagai manusia punya 2 sifat yang saling berseberangan sekaligus : individual dan sosial. jadi memang terkadang wajar aja ketika ingin sendirian dan membutuhkan privasi. plis jangan terlanjur mencap diri mbak sebagai seorang introvert coz u are not an introvert person (in my opinion). sifat introvert cenderung kepada sifat yang kurang baik. masa mbak mencap diri mbak dengan sifat yang kurang baik?

    kadang kita merasa kompleks dan orang lain gak akan faham tapi sebenernya ga juga. kadang kita merasa bahwa sifat kita begini dan begitu, dan hanya kita yang tahu diri kita seperti apa, tapi sebenernya gak juga.

    terkadang kita butuh cermin untuk melihat sisi sisi diri kita yang gak bisa kita lihat. dan cermin itu adalah outsiders. jadi untuk mengenal diri sendiri terkadang juga butuh orang lain juga. :)

    maaf kalo ada salah kata. just share my opinion, nice blog anyway :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. This comment has been removed by the author.

      Delete
  2. Hidaaa hidaaa hidaaa.... rumus past perfect continuous passive voice apa? hahaha effect efast 1 :p

    Nice comment, thanks.
    Hida pernah tes MBTI? Saya pernah, dan hasil tesnya kecenderungan ke introvert. Tapi nggk sepenuhnya introvert juga, cuma berapa persen saja, dan sisanya ekstrovert. Sebenarnya itu karakter pribadi saya sih hid, jadi ya memang benar kalau secara psikologis definisinya bukan seperti itu, saya bukan psikolog soalnya, hehe.. Cuma, ketika dibilang "karena biasanya orang introvert adalah orang yang memiliki kepribadian yang sangat tertutup dan tidak suka berteman. dia sangat pintar menutupi perasaan hatinya dan cenderung menyembunyikan apa yang dia rasakan" seperti yang hida tulis, ada benarnya tapi belum tentu juga hid. Karena dalam diri seseorang itu terdapat dua karakter yang bisa dimiliki yaitu introvert dan ekstrovert, hanya presentasinya tinggi yang mana berbeda2 setiap orang. Dan introvert itu juga nggk sepenuhnya yang kamu bilang tadi hida, pendiam, tidak suka berteman dll. Saya soalnya pernah dalam waktu cukup lama berada bersama 73 orang yang juga peserta tes MBTI, dan salah seorang teman saya yang anaknya rame-nya minta ampun ternyata hasil tes MBTI-nya introvert lho, jadi ekstrovert itu ya belum tentu begitu dan introvert juga. Mereka bisa berubah sesuai dengan kondisi di sekitarnya. Seperti misalnya saya kecenderungan introvert, namun ketika saya kumpul sama orang2 yang ekstrovert, maka sisi ekstrovert saya juga bisa muncul menyesuaikan kondisi lingkungan, namun saat kumpul dengan orang2 introvert, sisi introvert saya semakin menguat. Sebaliknya juga dengan ekstrovert bisa juga mengalami hal tersebut.
    Makanya saya bisa buat tulisan seperti ini berdasar pengalaman saya saja. Cuma ya itu, subyektif, jadi di akhir tulisan saya bilang, itu nggk sepenuhnya benar, hanya subjektif penilaian saya. Intinya, tidak bisa kita menjudge introvert itu pendiam atau ekstrovert itu sebaliknya, tidak, karena setiap orang punya dua kepribadian tersebut dalam dirinya, hanya presentasinya yang berbeda2.

    Oke that's just my opinion. Terimakasih ya sudah berkunjung dan comment di blog saya :)

    ReplyDelete